Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Kuning oleh Komisi Dakwah MUI Pematangsiantar untuk Siswa-Siswi MAN Pematangsiantar
Pematangsiantar (Humas) – MAN Pematangsiantar kembali menggelar kegiatan pembelajaran yang bernilai spiritual tinggi. Kali ini, acara yang dilaksanakan di aula sekolah tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dan mendalami Kitab Kuning, sebuah warisan ilmu keislaman yang telah lama menjadi pedoman dalam pendidikan pesantren di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pematangsiantar yang memberikan wawasan serta pengajaran tentang pentingnya kitab kuning dalam memperdalam ilmu agama (16/11/2024).
Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari Kepala MAN Pematangsiantar, Lintong Sirait, S.Ag , yang menyampaikan betapa pentingnya pemahaman terhadap kitab kuning sebagai bagian dari tradisi keilmuan Islam. Dalam sambutannya, Lintong Sirait mengungkapkan bahwa pembelajaran kitab kuning ini adalah salah satu upaya sekolah untuk memperkaya wawasan agama siswa, serta memperkenalkan lebih dalam lagi pemahaman ilmu fiqih dan tasawuf yang sering diajarkan melalui kitab-kitab kuning di pesantren.
“Kitab kuning adalah bagian integral dalam perjalanan sejarah umat Islam, terutama dalam konteks pendidikan agama. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Komisi Dakwah MUI Pematangsiantar yang telah bersedia memberikan ilmu kepada siswa-siswi kami,” ujar Lintong Sirait.
Setelah sambutan dari Kepala Madrasah, acara dilanjutkan dengan sesi pembelajaran yang dipandu oleh narasumber utama Ikhwanuddin Nasution, Lc., MM, seorang ulama dan pengajar kitab kuning yang berpengalaman. Dalam sesi ini, Ikhwanuddin menjelaskan berbagai konsep penting yang terkandung dalam kitab-kitab kuning, khususnya yang berkaitan dengan kajian fiqih, aqidah, serta tasawuf yang menjadi dasar pengajaran dalam tradisi pesantren.
Ikhwanuddin menjelaskan bahwa kitab kuning tidak hanya sekedar buku referensi, tetapi juga sarana untuk mengasah kecerdasan spiritual, meningkatkan pemahaman tentang Islam yang mendalam, serta memperkuat karakter keislaman para santri dan umat Islam pada umumnya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga warisan keilmuan ini agar tetap relevan dan dapat dipahami oleh generasi muda, khususnya siswa-siswi MAN Pematangsiantar.
“Pembelajaran kitab kuning bukan hanya tentang membaca teks, tetapi juga tentang memaknai setiap kata dan kalimat yang terkandung di dalamnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ikhwanuddin dalam penjelasannya.
“Kami mendukung penuh kegiatan ini karena pembelajaran kitab kuning adalah salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan ilmu agama yang sudah diajarkan oleh para ulama terdahulu. Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa-siswi MAN Pematangsiantar dapat menggali lebih dalam lagi tentang ilmu agama yang benar dan aplikatif,” ungkap Dr. M. Zein.
Dalam sesi pembelajaran, siswa-siswi MAN Pematangsiantar tampak antusias mendengarkan penjelasan tentang berbagai kitab kuning yang telah lama menjadi sumber utama pendidikan agama di Indonesia. Pembelajaran ini tidak hanya berlangsung dalam bentuk ceramah, tetapi juga diwarnai dengan sesi tanya jawab, di mana siswa-siswi diberikan kesempatan untuk bertanya langsung mengenai berbagai topik yang mereka pelajari.
Dengan materi yang disampaikan secara interaktif dan mudah dipahami, para siswa menjadi lebih mengerti pentingnya ilmu agama yang terkandung dalam kitab kuning serta bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka sebagai generasi muda yang berilmu dan berakhlak mulia.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman agama dan spiritualitas para siswa. Dengan adanya pembelajaran kitab kuning, siswa-siswi MAN Pematangsiantar diharapkan mampu memperkaya wawasan keislaman mereka dan menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam akidah dan moralitas.(Au)
Komentari Tulisan Ini
Kepala Sekolah
Lintong Sirait, S.Ag
Bismillahirohmannirrohim Assalamu'alaikum wa rohmatullaahi wa barakatuh Alhamdulillahirobbil 'alamin kami panjatkan kehadlirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya…